Pages

Subscribe:

Labels

Jumat, 18 Mei 2012

Cinta Tak Tersampaikan

Cerita ini diangkat dari kisah nyata seorang mahasiswa yang sangat sederhana, berpakaian tak pernah rapi dan sangat santai dalam hidupnya.
Menjelang Ospek Doni tak pernah sekalipun sibuk untuk mempersiapkan peralatan yang akan dibawa besok, berbeda dengan teman-temanya yang lain yang begitu sibuk dan antusian menghadapi kegiatan yang diwajibkan bagi mahasiswa baru ini.


Hari pertama Ospek dia tidak membawa peralatan apapun, hanya membawa tas kecil layaknya mahasiswa yang mau berangkat kuliah.
Dihari pertama Doni mendapatkan hukuman karena terlambat 30 menit, tapi dia menyikapi itu dengan sangat santai tanpa beban apapun. Bentaan, hinaan, caci maki dari seniornya tak sedikitpun dihiraukan. "kamu kenapa baru datang jam segini??, kamu gak punya jam ya? kamu gak punya otak ya?" bentaan yang dikelurkan oleh salah satu seniornya yang sangat besar dan tinggi hitam. tapi Doni hanya diam dan tersenyum mendengar lontaran kata-kata itu tanpa ada rasa takut ataupun rasa bersalah sedikitpun. "jawab donk goblok, kamu gak punya mulut buat bicara" ungkap seniornya lagi.
Pulang PKPT hari pertama, Doni langsung tidur karena kecapean, dia tak pernah sedikitpun memikirkan ataupun mempersiapkan peralatan yang diperintahkan oleh seniornya. Dia malah santai-santai, bahkan hukuman membuat makalah tak sedikitpun terlintas dalam pikiranya, yang ada buat dia adalah dimana dia merasa nyaman itulah yang akan dilakukan.
Hari kedua, tak sedikitpun ada perubahan dari penampilan anak yang bertubuh tinggi kurus ini, dengan santainya dia jalan menuju barisan tanpa membawa alat sepeserpun. Lagi-lagi dia mendapatkan hukuman,kali ini lebih berat dan lebih memalukan, disuruh nyanyi sambil joget didepan semua peserta. itu pun dilakukan sampai selesai tanpa rasa malu sedikitpun.
Tak sengaja dia menoleh kearah belakang, wajah cantik, manis berada didepan matanya. gadis yang begitu cantik itu terus ditatapnya, tapi tak sedikitpun kata-kata yang keluar, seolah-olah mulutnya terkunci dengan keanggunan cewek itu. semenjak kejadian itu Doni selalu memperhatikan Bunga, yaa namanya Bunga yang memiliki tubuh sexy dan rambut sebahu.
Ospek berahir, Doni masih saja teringat dengan cewek tersebut, ingin rasanya dia mencarinya, tapi ada daya kampus yang begitu luas menjadi penghalanya. Dikamr kosan Bunga Bunga terus yang terlintas dipikiranya, "apa ini yang dinamakan cinta pada pandangan pertama" bisiknya dalam hati.
Kuliah pertama, mahasiswa yang satu ini begitu sangat santai, pakai celana jeans, kaos oblong dengan sepatu yang ditekuk dan tas kecil yang digantungkan dipundaknya dia berjalan sambil tolah-toleh mencari ruang kelas. "Don, donii" terdengar suara gadis yang tak asaing lagi baginya, matanya melotot mencari arah suara yang memanggil namanya itu, oh ternyata rika kenalanya waktu Ospek. lama mereka ngobrol didepan kelas sambil cerita-cerita kejadian PKPT yang mereka lalui beberapa waktu yang lalu. Kemunculan laki-laki tua memotong pembicaraan mereka rupanya itu pak Agus dosen Kewarganegaraan yang akan mengajar pagi ini.
Baru melangkahkan kaki kedalam kelas, Doni terbengong dilihatnya Bunga berada didalam kelas tersebut " aduuh buseeet ni cewek sekelas sama aku" bisiknya dalam hati.
Setelah beberapa hari mengikuti kuliah, Doni memberanikan diri kenalan sama cewek pujaan hatinya ini. Bunga pun merespon dengan sangat baik dan mereka tukeran no hp. "Bunga ini punya kamu ya?(sambil mengangkat buka yang ada dideapn bunga)" dengan suara ragu-ragu doni membuka pembicaraan. Hebat memang trik si doni ini dari sini dia mulai bisa ngobol dan mengenal bunga lebih deket lagi.
Layaknya anak muda lain yang lagi jatuh hati,doni terus-terusan memikirkan bunga, memikirkan cara buat dapetin hatinya si bunga. semakin lama doni semakin deket sama bunga tak seharipun dia lewatkan tanpa esem'esan dan telpon-telponan sama bunga. Doni kelihatan begitu ceria dan sering senyum-senyum sendiri saat membaca esem'es nya si bunga.
bunga: BODO, lg ngapaen udh mandi blom joroook?? heheee
doni: apa sih BAWEL, lg bengong ja nih, km lg ndiri lg ngapaen??
mandi udh laaah, km tuh yg jorok
bunga: hmmm lg ngapaen yaa, gk ada sih bengong jg, yeee yg ada tuh km yg jorook.
dasar cowok jelek gk brani mandi. hahaaa
Kalau di esem'es bunga manggil doni "BODO", begitu juga dengan Doni manggil bunga "BAWEL". mereka canda tawa leweat esem'es dan telpon layaknya dua pasang sejoli yang lagi kasmaran. tapi apa daya kegembiraan doni pudar dengan sesaat setelah mengetahui bunga sudah punya pacar, seharian doni bersedih tanpa melihat handphone sedetikpun. kekecewaan, kesedihan, kemarahan ingin dia luapkan sampai habis disaat itu. tak seorangpun yang menemaninya, memeluknya dan memberikan semangat.
Keesokan harinya doni berusaha untuk bersikap tenang seperti biasa. tak ingin dia bunga mengetahui apa yang dirasakan, tetapi walaupun begitu bunga seperti sudah tau dan bisa merasakan bagaimana perasaan doni setelah mengetahui dirinya sudah punya pacar.
"yaaa mau gimana lagi, dia udh ada yang punya ya relakan sajalah, aku gk mau menghalalkan segala cara buat ngedapetin dia, dia udh ada yang punya dan aku gk mau jadi racun buat hubungan mereka" kata-kata yang dilontarkan doni untuk menghibur dirinya.
setalah kejadian itu, doni dan bunga tak pernah lagi esem'esan, bunga pun juga mengerti keadaan doni, sampai akhir semester 1, doni mendapat kabar gembira kalau bunga sudah putus dari pacarnya. tak mau menunggu lama doni pun langsung menanyakannya ke bunga dan memang benar dia sudah putus. perasaan ceria, gembira tak bisa disembunyikan dari wajanya, begitu juga dengan bunga sepertinya dia punya rasa sama si doni.
doni: eehmm lama nih gk ada kbr, kmn ajaa???
bunga: km tuuh BODO yg ngilang gk ada kbr, aku kn kesepian gk pernah km sms.
doni: iiih si BAWEL kok aku dibilang ngilang sih, km lg ngapaen??
bunga: lg mikirin km. BODO lg ngapaen??
doni: sama mikirin km juga, hehee udh maem blon?
bunga: gk kreatif ni ikut2an, blom nih, km gmn?
esem'esan merekapun mulai kembal, tak sekedar esemesan dan telpon-telponan tapi sekarang mereka sering jalan bareng, makan bareng. kedekatan mereka berduapun layaknya orang pacaran.
terlintas dipikiran doni buat menyatakan cinta kepada bunga tapi selalu diundur-undur dengan alasan menunggu waktu yang tepat.
"don, km lg deket sama bunga ya?? kata riki salah seorang temen kelasnya doni. iya ni rik, jawab doni. "dom, km hati2 aja sama cewek2 sini,banyak yg gk bener.Bunga itu cewek matre men, suka mainin cowok, km disini itu orang baru makanya mau dimanfaatin sama si bunga" kata riki sambil menjelaskan panjang lebar tentang kejelekan bunga.
Mendengar cerita riki yang begitu meyakinkan menyebabkan doni bingung dan kaget. Doni percaya dengan apa yang diceritakan riki, doni sekarang mulai menjauh dari bunga dia tak mau menjadi mangsa kematrean bunga selanjutnya.
Bunga juga bertanya-tanya ada apa dengan doni, esemesanya gk pernah dibales, ditelpon jg tak pernah diangkat padahal bunga juga sudah terlanjur jatuh hati sama doni. setelah sebulan lebih bunga menunggu doni yang dulu, tapi sampai lelah menunggu donipun tak kunjung kembali. merasa tidak dipedulikan bunga pun berusaha menghapuskan perasaan cinta yang telah tumbuh buat doni. semenjak saat ini mereka tak pernah teguran, tak ada rasa dendam sebenernya tapi entah apa mungkin yang membuat mereka tak pernah saling tegur. tapi walaupun demikian doni masih menyimpan rasa cinta yang teramat dalam buat bunga.
Sampai pertengahan semester 2 doni baru menyadari ternyata bunga tak seperti apa yang dikatakan riki. doni ingin mendekati bunga lagi, tapi sayang bunga sudah memiliki pasangan. Doni merasa menyesal tak ada kata lain yang keluar dari mulutnya selain penyesalan dan rasa bersalah. samapi ahirnya doni sudah memiliki seorang kekasih tapi rasa cintanya kepada bunga tak bisa hilang. Hubungan doni dengan kekasihnya ini tak bertahan lama, berbeda dengan bunga yang semakin erat dan itu yang membuat doni hanya menyimpan cemburu yang membara.
Semester 4 pun berahir, tak sekalipun doni dan bunga saling tegur, entah apa yang menyebabkanya yang jelas walaupun satu kelas tapi mereka tak pernah saling tegur. sampai saat ini doni masih menyimpan rasa cintanya kepada bunga, ingin rasanya membuang bunga jauh-jauh dari pikiranya tapi usaha itu sia-sia, semakin dia berusaha melupakan bunga semakin tumbuh rasa cinta itu walaupun saat ini dia sudah merasa bunga tak akan bisa dia miliki. Sampai saat inipun doni tak pernah menyampaikan cinta kepada bunga, rasa cinta itu hanya terpendam dan entah samapai kapan, entahlah.



0 komentar:

Posting Komentar